Monday, October 21, 2019

Dummy Judul Je


Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Teh Bajakah untuk contoh menu IniKafe. Dari uji laboratorium yang dilakukan, Bajakah diketahui memiliki kandungan antioksidan ribuan kali lipat jika dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Selain itu, bajakah juga teridentifikasi mengandung 40 zat yang bisa mematikan sel-sel kanker dalam tubuh. Zat-zat itu seperti saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tannin, alkonoid, dan terpenoid. Peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat, Eko Suhartanto menyebutkan, kandungan-kandungan itu benar ditemukan pada tanaman bajakah yang diteliti. “Ada tannin, ada flavonoid, dan senyawa sehat fitokomia lain seperti steroid dan sejenisnya," kata Eko. Fitokimia atau fitonutrien, sebagaimana dilansir dari laman Hello Sehat, disebutkan memiliki fungsi bagi kesehatan, antara lain sebagai antioksidan, memaksimalkan kerja sistem imun, memenuhi kebutuhan vitamin A, mematikan sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, dan mendetoksifikasi senyawa karsinogen.

Labels: ,

Bandar Kuching



Lorem ipsum dolor sit amet, sed platea neque, vestibulum sit. Congue velit nunc lacus tempor, neque faucibus. Nonummy nibh laoreet fusce, etiam sapien nulla in eget, gravida semper ante gravida id sapien, cras cras molestie, id nascetur lacus felis lectus tortor.

Sejarah

Jenis bubur berasal dari orang Melayu di Sambas di Kalimantan Barat dan kemudian diadaptasi sebagai makanan untuk orang Melayu Sarawak.[1]
Di Kalimantan Barat, bubur pedas biasanya terbuat dari bubur nasi dicampur ikan teri sedikit, kacang, daun bawang, dan rempah-rempah. Juga tak lupa dengan saus dan kecap untuk menambah citarasanya. Biasanya ditambahkan juga perasan jeruk limau. Di Sambas, makanan ini merupakan makanan rakyat. Di Pontianak, biasanya orang menjual bubur pedas dengan gerobak.

Referensi

  1. ^ a b c d Awang Azman Awang Pawi. "Sarawak Malay Material Culture and their Weltanschauung : Some Preliminary Research Themes and Findings" (PDF). Faculty of Liberal Arts, Prince of Songkla University. Diakses tanggal 25 August 2013. In Sarawak, hot porridge or bubur pedas, that is the traditional food of the Malays is known to have been originated from Sambas and later it was adapted to be the food of the Sarawak Malays. The same can be said of the kek lapis Sarawak or the Sarawak ‘layered cake’. The form in which such food come into being indicated the socio cultural and economic evolvement during the traditional era which is nurtured until today line feed character di |title= pada posisi 57 (bantuan); line feed character di |quote= pada posisi 78 (bantuan)
  2. ^ a b "Bubur pedas a Ramadan treat". The Borneo Post. 29 July 2013. Diakses tanggal 25 August 2013.
  3. ^ Vanes Devindran (18 August 2010). "Bubur pedas a must-have for buka puasa". The Star (Malaysia). Diakses tanggal 25 August 2013.

Labels: , ,